Senin, 15 Februari 2010

Menuju NEXT GENERATION LEARNING

Mengikuti mata kuliah tanpa harus berangkat ke kampus, kenapa tidak ?. Cukup berbekal sebuah perangkat mobile atau ponsel, anda bisa men-download materi kuliah, berinteraksi dan berdiskusi dengan dosen, atau bahkan melakukan pembayaran, dari mana pun anda berada.

Fenomena di atas bukan sebuah impian, namun telah terjadi tren pemanfaatan teknologi informasi (TI) di beberapa negara lain. Dunia pendidikan kini telah menuju era m-education atau m-learning dengan memanfaatkan handphone dan teknologi selular yang telah memasuki era 4G. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat telah mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. M-learning yang selangkah lebih maju dibandingkan e-learning, merupakan suatu gerbang baru menuju next generation learning (NGL) dimana orang dapat belajar kapanpun dimanapun, tanpa dibatasi kendala waktu dan jarak.


Peran & Kendala TI.

Pemanfaatan TI sangat efektif untuk meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar dan pada saat bersamaan dapat memberikan nilai positip untuk meningkatkan daya saing serta kualitas dunia pendidikan. Menurut James Tomasouw, untuk menuju next generation learning yang efektif, seperti penerapan e-learning yang memanfaatkan teknologi internet, dan M-learning yang memanfaatkan teknologi selular memerlukan sebuah sistem yang terintegrasi.

Mayoritas dunia pendidikan di Indonesia, menurut James, masih memanfaatkan teknologi informasi secara parsial atau belum terintegrasi sehingga sering kesulitan mengadopsi hadirnya teknologi baru. Contohnya, pemanfaatan TI masih terbatas untuk mendukung proses administrasi saja, seperti penerimaan mahasiswa baru, registrasi, absensi, nilai, jadwal dan sebagainya. Sementara keuangan, inventori dan SDM belum tersentuh. Demikian juga dengan pemanfaatan website, mayoritas website sekolah atau kampus, masih terbatas informasi belum sampai pada tahap interaksi yang melibatkan siswa, pengajar, orang tua apalagi kolaborasi dengan penerbit, peneliti, perpustakaan dan sebagainya.

Dengan dukungan sistem informasi dan sistem database yang terintegrasi memungkinkan institusi pendidikan mengembangkan e-learning atau bahkan m-learning karena teknologi selular saat ini sudah berkembang sangat pesat. (infokomputer,2007)